Border, tabloidbodapost.com – Meski banyak masalah di Kabupaten Keerom yang akhir-akhir ini mewarnai space media sosial yang terus digoreng-goreng para netizen, hal ini tidak menyurutkan tekat, komitmen serta semangat giat dari pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Kabupaten Keerom.Apalagi, semenjak dilantik, pimpinan OPD ini sudah berkomitmen untuk masing-masing mewujudkan 100 hari kerja yang walaupun telah lewat bersama 1 tahun kepemimpinan Piter Wahfir dengan visi misinya.
Momentum 100 hari kerja dan 1 tahun kepemimpinan Piter-Wahfir ini justru dipahami sebagai bumbu penyedap rasa untuk meramu giat 100 hari kerja di lingkungan kerjanya sesudah dilantik oleh Bupati Piter.
Seperti kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Keerom, Mujiono, ST,MT kepada tabloidbodapost.com di ruang kerjanya, Senin 4 April 2022.
Berikut petikan percakapannya terkait 100 hari kerjanya di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Keerom. ”Pertama menyikapi 100 hari kerja kepemimpinan Pak Bupati, Pak Piter Wahfir, khususnya di bidang ke-PU-an, akan menterjemahkan visi misi pak bupati melalui rancangan kerja, yang pertama adalah : mengoptimalkan aksesibilitas antar wilayah kampung, distrik khususnya jalan dan jembatan. Kemudian optimalisasi air bersih Kabupaten Keerom, kemudian mengidentifikasi potensi-potensi sumber daya air yang ada. Air baku, air bersih khususnya Kabupaten Keerom, memaksimalkan masalah irigasi, antara irigasi, jaringan irigasi. Yang berikut mengoptimalkan ketaatan terhadap tata ruang wilayah, khususnya pembangunan pembangunan gedung jangan sampai melanggar fungsi lahan.
Sedangkan secara internal, saya harus terjemahkan bagaimana meningkatkan SDM ke-PU-an sendiri. Yang mengarah ke kesejahteraan pegawai, meningkatkan disiplin, kinerja kmudian kesejahteraan dengan memperjuangkan masalah tunjangan honor dan lain-lain. Yang berimbas atau berdampak pada kinerja. Ketika sejahtera, orang bekerja pasti nyaman, damai sehingga hasilnya maksimal.
Jadi ada optimalisasi semua lini, semua bidang, semua sisi sehingga akan terwujudnya visi misi pak Bupati dalam waktu periode kepemimpinan beliau. Sedangkan saya sendiri, dalam 100 hari ini saya sendiri berusaha menciptakan itu, banyak kejadian-kejadian masalah yang segera yang memang sifatnya urgen, misalnya di Wambes ada jembatan yang hanyut bagaimana solusi secepatnya, kami mengambil langkah untuk meminjam jembatan dari Provinsi untuk dipasang sementara. Dan hari ini lagi dipasang dan diproses. Itu salah satu contoh giat 100 hari saya. K
emudian, mengenai perbaikan jalan pun kami sudah mulai di Arso 3, Arso 4 Arso 9, Arso 12, yang sifatnya sementara untuk kenyamanan saja. Berikut juga untuk langkah-langkah kegiatan tahun 2022, untuk persiapan, tender, seleksi di LPSE atau Pokja atau namanya. Namun itu masih proses dan persiapan. Mungkin begitu, untuk 100 hari ini, ambil menyambut Hari ulang tahun Keerom tanggal 12 April ini, dikasih tugas untuk memperbaiki jalan dipusatkan di Yuruf Semografi sana, minggu ini mudah-mudahan sudah clear untuk perbaikan jembatan dan jalan.
Itu langkah-langkah cepat untuk membuka atau mengoptimalisasi aksesibilitas antar kampung dan wilayah, yang sudah lama tidak ditengok istilahnya. Kampung-kampung tersebut jalannya rusak. Adanya HUT ini otomatis konsentrasi harus ke sana. Saya fikir yang lain-lain akan disesuaikan dengan perintah pimpinan.
Sementara itu, ditempat yang sama Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.Keerom Ferri Amo, S.Ip saat memberikan keterangan seputar 100 hari kerja bersama bidang ke-PU-an meminta dukungan dari masyarakat adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, karena pekerjaan rutin Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang lebih banyak bergerak di lapangan.
“Kita minta masyarakat adat, semua elemen dapat mendukung program ke-PU-an dalam mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati, demikian yang saya tambahkan,” kata Ferry Amo S.Ip. (tim liputan tabloidbodapost.com)