PLII Bekali Peserta KKD Pemuda Katolik Kota Jayapura

Pelatihan pembuatan rilis.

LITERASI Berjurnalistik terus dibangun oleh Peace Literacy Institute Indonesia (PLLI) di Papua. Melalui kelas Dasar-Daras Jurnalistik dan Pembuatan Press Release (rilis) oleh Alfonsa Wayap kepada peserta Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD) Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kota Jayapura, Sabtu, 12/8-2023. Kelas diikuti 20 peserta di Margasiswa PMKRI Santo Efrek Jayapura.

Alfonsa Wayap.

Menurut Alfonsa Wayap, peserta yang adalah mahasiswa-mahasiswi Katolik yang dibekali dengan teori dasar jurnalistik yang lazim digunakan yaitu unsur 5 W+ 1 H. Teori dasar selanjutnya peserta diminta langsung menulis rilis kegaitan KKD yang telah diikuti.

Kepada media ini, Alfonsa Wayap mengaku tentang sejumlah pengalamannya mengisi kelas jurnalistik diawali dengan teori dasar. Selanjutnya peserta langsung menulis.

”Saya melihat bagian ini yang sering luput. Apalagi mereka yang masuk dalam dunia organisasi, pasti akan banyak kegiatan-kegiatan yang sifatnya ekstenal dan internal. Kemampuan literasi Pemuda Katolik dalam situasi yang Apalagi ketika melakukan audiens dengan instansi atau tokoh tertensu misalnya dan tidak bisa menghadirkan jurnalis. Maka, di situlah peran anggota untuk membuat rilis dan kirim ke kawan-kawan jurnalis. Kebanyakan, setelah audiens atau sejeninya, foto-foto pertemuan yang dibagi ke grup-grup WhatsApp, tanpa ada keterangan tertulis. Nah, mulai hari ini dan selanjutnya, Pemuda Katolik diminta mempersiapkan akder-kadernya dalam hal ini,” tegas Alfonsa Wayap.

Sekarang era-digital, lebih gampang dan cepat. Asal paham isi dan pesan dari audiens tersebut. Ia menambahkan, Pemuda Katolik harus perbanyak kegiatan literasi (membaca dan menulis).

Kelas rilis mendapat tanggapan dua peserta yaitu Golda Bosawer dan Yopinus B. Malyo, Sebagai mahasiswa dan mahasiswi, keduanya ingin intens belajar jurnalistik dan bergabung dalam komunitas literasi. Keduanya berharap, Organisasi Pemuda Katolik dapat menjadi rumah belajar bagi mereka dan mendapat bimbingan. 

“Kami merasa penting sekali berliterasi. Sebab, mau menulis rilis, kami juga harus banyak membaca. Kami sepakat dengan pemateri, untuk menulis rilis yang baik, tidak cukup hanya tahu unsur 5 W + 1 H. Harus terus berlatih menulis, banyak membaca. Malam ini, kami disadarkan, literasi itu penting, kami berkomitmen akan terus belajar,” turut keduanya.

Terkait litersi, Ketua Komcab Kota Jayapura, Simon Petrus Bame dalam keterangannya mengakui, ”Saya rasa bagian ini yang kurang dan mesti anggota Pemuda Katolik perlu untuk dibekali.  Itu sebabnya, KKD ini, kami beri kelas khusus pembuatan rilis. Berangkat dari pengalaman, setiap ada kegiatan kami, kadang berlalu begitu saja, tanpa ada yang membuat semacam rilis,” tegas Simon.

Kelanjutan dari kelas menulis Press Realese ini, Simon berkomitmen dapat bekerjasama dengan PLII guna pendapingan berkelanjutan terkait literasi bagi anggota Pemuda Katolik Cabang Kota Jayapura.

Kata Simon, “Saya melihat beberapa waktu ini (2022) ada semacam gerakan literasi yang dibangun kawan-kawan PLII terhadap generasi muda Papua. Seperti yang dilakukan Maiton Gurik dan Alfonsa Wayap. Ini harus menjadi gerakan bersama dalam membangun literasi di Papua. Melalui literasi, pemuda dapat memberikan edukasi kepada masyarakat di mana dia berada,” katanya usai kelas jurnalistik. [AJW]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *