Klasis Keerom Dalam Pekerjaan Pekabaran Injil
Border, tabloidbodapost.com – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua yang jatuh pada tanggal 5 Februari 2024 untuk Klasis Keerom di pusatkan di wilayah pelayanan I atau Distrik Skanto.
Ibadah ini di pimpin oleh Pdt Christ Aba,S.si,M.Teol, Ketua Klasis Keerom. Dan dihadiri pejabat pemerintah/TNI POLRI serta seluruh pemimpin denominasi Gereja lainnya kurang lebih 1000 lebih umat.
Dalam khotbahnya, Christ Aba mengatakan dalam catatan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Klasis Keerom mencatat para pengunjung tua dalam pergerakan pengiriman dan pekabaran Injil di bendahara Keerom yang dimulai sejak tahun 1936-1969 telah menorehkan buah.

Diantara “ilalang” tumbuh pulang benih yang baik. Pekabar-pekabar I jil ini menyediakan waktu dan hidup mereka, mengorbankan harta dan siap menjadi lilin dan garam untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah ditengah gelapnya alam Keerom.
Pdt Christ menyebut Soleman Kumur,salah satu pekabar Injil yang mendiami wilayah Yafi, guru jemaat Oktovianus Kelpi waktu itu dan kini. Tak hanya itu, tetapi hari ini juga umat Tuhan di Keerom menyaksikan bagaimana anak-anak Keerom tampil menjadi buah sulung dalam pekerjaan pemberita.
Pendeta Frans Putui, dari suku Manem, juga dari Gereja Lutheran di PNG,Philips Eneg,Ruben Kiage,Agustus Kres yang kesemuanya tumbuh dari buah pencabutan kutuk di Arso Timur 18 tahun silam.

Dibagian lain di wilayah Senggi, kata Pdt Christ Aba bahwa Klasis Keerom sebelum memandirikan wilayah itu menjadi klasis tersendiri, Klasis Keerom sudah menyiapkan satu putra sulung di Senggi yaitu Matius Yamanda sebagai seorang pendeta.
Pekerjaan pemberitaan Injil Kerajaan Allah di bumi bukan dilakukan oleh manusia, tetapi oleh karena Allah memakai orang orangnya, termasuk anak asli Keerom untuk turut dalam pekerjaan pemberitaan Injil tersebut.
Dirinya menambahkan Tuhan membuka tabir pekabaran Injil di daerah abu abu ini sehingga tahun 1984 dengan kehadiran PTPN II Kebun Arso dengan adanya pemukiman PIR, tumbuh jemaat jemaat, termasuk 14 lokasi transmigrasi yang didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia.
“Rombongan atau utusan Kristus yang datang melalui transum dari Gereja Kristen Jawi Wetang, dari Timur, dari NTT, dari Batak, dari Bali dan darimana mana. Mereka datang ke sini untuk maksud Tuhan,”ungkap Pdt Christian Aba. Usai perayaan i adah HUT PI 169 Klasis Keerom, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja baru jemaat GKI SOLA GRACI Arso 3 oleh Bupati Keerom dan Ketua Klasis serta Kapolres Keerom. (timliputan/simonb).