Border, tabloidbodapost.com – Setelah satu (bulan) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebanyak 50 mahasiswa universitas Otouw Geissler Jayapura yang melaksanakan KKN di Klasis Keerom, akhirnya ditarik atau dikembalikan ke pihak Universitas Ottouw Geisler Jayapura, Minggu 11 Februari 2024.
Ketua klasis Keerom Pdt Christian Aba,S.Si,M.Teol dalam arahannya menyampaikan banyak terima kasih terima kasih kepada pihak Universitas Ottow Geissler Jayapura yang telah mempercayai mahasiswanya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di jemaat jemaat yang berada di Klasis Keerom.
Jika selama berlangsungnya pelaksanaan KKN di jemaat jemaat tersebut dan jika ada pelayanan yang kurang terhadap kehadiran mahasiswa, mohon untuk dapat dmaklumkan, karena iji baru pertama kali Universitas Ottow Geissler baru melaksanakan KKN di jemaat jemaat sehingga mungkin saja komunikasi yang putus.
Meski demikian diakui bahwa jika ada yang bisa diupgrqde dalam perjalanan kemitraan seperti ini, pihaknya siap untuk dapat berkolaborasi, terutama suporting sumber daya manusia, apakah dari jemaat jemaat untuk pihak universitas maupun sebaliknya dari universitas untuk pihak klasis.
“yang pasti dari semua yang ada, kami (klasis,red) membutuhkan satu orang untuk bisa bekerja di klasis,” pintanya.
Sementara itu Ketua BPAM Wilayah I, Pdt.Frans Mambrasar,S.Th,M.M pada kesempatan ini menyampaikan banyak terima kasihnkepada Universitas Ottouw Geisler Jayapura yang telah memprogramkan KKN di jemaat- jemaat GKI di Tanah Papua.
Sementara itu Rektor Universitas Ottow Geissler DR Drs Yerry Sawai,M.Si menyampaikan terima kasih atas kebersediaan dari klasis Keerom yang telah menerima mahasiswanya berKKN di jemaat jemaat di Klasis Keerom.
Dikatakan, satu(1)bulan mahasiswa KKN di Klasis Keerom dari 50 mahasiswa tersebut hari ini mereka sudah bisa kembali dengan baik.
Atas dukungan dari Gereja, pihak Universitas merencanakan programkan perkuatan civil society, meski ada yang kurang, termasuk UMKM, masyarakat yang berwira usaha, ada nilai-nilai yang harusnya masih terus dilakukan.
Optimalisasi program sejumlah fakultas direncanakan bisa diajak kerjasama.
“Apa yang disampaikan kegiatan tersebut, pihak universitas menunggu jika ada termasuk laboratorium untuk gereja.”imbuhnya.
Ditambahkan, agar kedepan semua gereja jemaat di tanah Papua dapat menyalurkan gagasannya, termasuk usaha usaha kecil di setiap jemaat.
Semua bisa diatur jika ada komunikasi yang baik antara klasis dengan pihak universitas.
Rektor berharap setiap jemaat di tanah Papua dapat mengirim cukup 1 orang untuk bisa berkuliah di UOG, yang bisa diserap di tiga fakultas yang ada, baik fakultas ekonomi fakultas pertanian dan juga akuntansi, yang didalamnya terdapat sejumlah jurusan yang melekat dengan kebutuhan jemaat maupun masyarakat umum dan serta mastarakat di Tanah Papua.
Berharap dengan kerjasama dengan klasis Keerom akan terus ditingkatkan di tahun tahun yang akan datang di gereja Kristen Injili di tanah Papua. Usai pelepasan atau penyerahan mahasiswa ini diakhiri dengan sesi foto bersama dengan mahasiswa. (timliputan/simonb).