Border, tabloidbodapost.com.- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab Keerom, Bambang Mujiono, SE mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Keerom 2024 mengalami penurunan drastis.

Menurunnya APBD Keerom yang mencapai 50 persen dari target Anggaran yang direncanakan disebabkan karena moment nasional dan daerah yang berlangsung di Kabupaten Keerom yaitu Pilpres,Pilkada dan Pesparawi Tahun 2024.
Demikian dikatakan saat membuka Acara Sidang III dalam rangka penyampaian pidato pengantar nota keuangan atas rancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2024 diruang Sidang DPRD Keerom, Rabu (25/9).
Dikatakan, dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2024 Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom yang sangat terbatas anggaran, sehingga perlu dilihat kebutuhan daerah yang dianggap penting untuk kepentingan masyarakat. “Estimasi APBD Kahupaten Keerom mengalami penurunan lebih dari 50 persen sebagaimana dalam pasal 27 ayat 2,” imbuhnya.
Ditegaskan, tahun 2024 ini merupakan momen Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Keerom yang membutuhkan biaya anggaran yang cukup besar baik itu penyelanggara KPU, Bawaslu, TNI dan Polri yang telah ditandatangi melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) beberapa waktu lalu.
Ditambah lagi adanya penambahan pembayaran gaji pegawai baik itu gaji pokok pegawai maupun TPP pegawai. Pembayaran gaji ASN dibayarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD).
Selain itu pada Bulan Desember Tahun 2024, Pemda Kab Keerom menjadi tuan rumah penyelanggaraan Pesparawi, yang merupakan agenda Nasional yang perlu ditetapkan bersama. Sementara itu Plt. Bupati Keerom Drs. Wahfir Kosasih menjelaskan, dalam RAPBD Tahun Anggaran 2024, pendapatan daerah dianggarkan sebesar Rp. 966.695.200.029, bertambah menjadi sebesar Rp. 977.767.935.494,64 atau meningkat sebesar Rp. 11.072.735.465,64. Untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp. 985.919960.029. (tim liputan/simonb)