Border, tabloidbodapost.com.-Tiga kumpulan Batak di Kabupaten Keerom IKB (Ikatan Keluarga Batak), PBB dan KMB secara spontan menggelar ritual adat untuk sambut dan utus anak Batak Petrus Salossa Sitorus dalam pesta pemilukada Kabupaten Keerom.
Prosesi ritual adat Batak yang dihadiri ratusan orang Batak Kabupaten Keerom menyatakan sikap secara keluarga untuk memberikan dukungan dan membantu lai mereka yang tengah maju menjadi calon Bupati Keerom periode 2024-2029.
Kegiatan ritual adat yang dinamai paborharton anak najogi tupartontangan manggulut batahi harajaon yang artinya memberangkatkan Petrus Salossa dan Mustakim untuk berperang.
Dari narasi yang disampaikan, kedua bapak ini diyakini akan menang, sehingga diberangkatkan untuk berperang di Keerom pada tanggal 27 November 2024 untuk memperbaiki Kabupaten Keerom ini ke arah yang lebih baik.
Prossesi manupahi yang penuh makna dari masyarakat Batak dan tua-tua Batak yang menyerahkan bekal dalam bentuk beras, air minum dan uang kepada Petrus Salossa dan Mustakim benar-benar membuat hati kedua pasangan ini tegar dan percaya diri.
Mustakim yang juga asal pulau Sumatera terliat terkesima menikmati prosesi adat Batak ini bersama sang istri.
Selanjutnya kedua panglima perang ini diberikan uros (sakral) simbol kasih sayang yang diberikan oleh keluarga besar Batak dalam struktur kedudukannya.
Dalam kedudukan struktur adat Batak dalam pandangan pemberian uros Petrus Salosa Sitorus berada dalam kedudukan yang tinggi, termasuk kepada orang luar seperti Mustakim, yang harus dekatkan diri.
“Rakyat banyak yang akan dipimpin tentunya harus memiliki kasih sayang untuk melayani,” pinta tua-tua adat Batak.
Tokoh Batak dalam pesan akhirnya dalam struktur Batak adalah menegakkan kebenaran, pembela kebenaran dan keadilan bukan penjilat dan pembual.
Harus solutif, memberi jalan keluar dan bukan ciptakan perpecahan, tetapi harus melayani siapa saja.
Sementara itu Petrus Salossa Sitorus, SE, M.Si di akhir acara ritual adat Batak ini mengatakan sangat menghargai raja Batak di Keerom maupun dimana saja termasuk para inang (adik-adik, red).
Dirinya mengapresiasi perbuatan baik dari rajanya yang telah merestuinya untuk menjadi Bupati bersama Mustakim.
Mengenang saat mempersunting putri cantik Batak, mertuanya pernah berpesan, suatu ketika Petrus akan jadi bupati dan hari ini dirinya akan membuktikannya atas dukungan raja Batak dan para Inang.
Sebagai birokrat ketiga arsitek Keerom sejak Kabupaten ini terbentuk, Watae, Wali, Solosa, Samonsabra dan beberapa orang lainnya yang dimulai dari Anafre Kali hingga 6 bulan kemudian, pemerintahan Keerom dibawa ke Arso di kantor Bakorpem, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan restorasi dan transformasi perbaikan terhadap pemerintahan yang ambruk.
“Mohon dukungan dari seluruh masyarakat Batak dalam pilkada Keerom 27 November 2024 agar memilih Petrus Salossa dan Mustakim” pintahnya.
Petrus Solossa Mustakim Dikukuhkan Menjadi Anak Adat.
Ritual masyaralat adat Keerom juga terjadi di balai adat Arso Kota, Senin 11 November 2024 terhadap Petrus Solossa dan Mustakim.

Keduanya dikukuhkan sebagai anak adat Keerom untuk maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Keerom yang didukung dari beberapa suku lain di Keerom seperti Sulawesi Selatan, Toraja, Batak, Waris, Web, Arso dan Mansofam (Manokwari, Sorong, Ffakfak dan Merauke) serta Saireri.
Prosesi ritual ini dipimpin tua tua adat Keerom yang diketuai oleh Nerius May didampingi Servo Tuamis dan disaksikan oleh para perwakilan etnitas nusantara yang ada di Kabupaten Keerom.
Tampak hadir juga para tokoh dan intelektual Keerom sepeti John Tawa, Ronald Apnawas Barnabas Taigat dan sejumlah pengusaha asli Keerom seperti Karel Muenda dan sebagainya yang turut memberikan suport yang luar biasa untuk kemenangan Petrus dan Mustakim pada tanggal 27 November 2024.

Sementara itu Ketua Tim Kampanye Daerah Koalisi Perbaikan Keerom berterima kasih kepada dua komunitas adat di Keerom yang menggelar acara ritual adat dan Deklarasi Dukungan kepada Petrus Solossa Sitorus dan Mustakim.
“Masyarakat Adat Keerom dan masyarakat adat Batak yang luar biasa memberikan dukungan dengan memberi gelar adat kepada Petrus Salossa dan Mustakim. Kekompakan dan gotong royong seperti ini terus kita bangun untuk memenangkan Petrus Salossa Mustakim pada tanggal 27 November 2024,” pungkasnya. (timliputan/simonb).