Border-Keluarga korban penembakan di Waris tanggal 7 Septenber 2025, di Waris, Minggu 7 September 2025 lalu, minta Panglima TNI Segera Turun ke Waris untuk Lepas Palang.
Permintaan tersebut disampaikan dalam bentuk pernyataan yang disampaikan oleh kepala Kampung Kalimo James Maunda didampingi aparat distrik Waris, para kepala suku, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh Khatolik, tokoh adat Keerom.
Pernyataan sikap yang dibacakan oleh James Maunda terdiri dari 6 tuntutan.
Sesudah dibacakan orang kepala suku dan tokoh pemuda, perempuan dan tokoh gereja Khatolik serta tokoh adat Keerom semuanya diberi kesempatan untuk menyampaikan pernyatakan dukungan atas pernyataan sikap yang disampaikan oleh kepala kampung Kalimo James Maunda tersebut.
Tak hanya itu, mantan tokoh adat Kabupaten Keerom Bonifasius Muenda pada kesempatan juga meminta panglima TNI secepatnya meresponi 6 butir tuntutan tersebut.
Pernyataan yang ditandatangani oleh kepala kampung Kalimo. (tim liputan/simonb)
Berikut 6 butir tuntutan:
– Proses pemecahan atas nama Yohanes anggota BAIS
– PANGKOOPS Swasembada panglima operasi, Swasembeda turun ke TKP
TUNTUTAN pihak korban yang sebesar Rp 8 milyard diserahkan oleh Pangkoop Swasembada panglima komando Swasembada.
– PENCABUTAN posko pemalangan akan dilaksanakan, apabila tuntutan bayar kepala atau pembayarannya dan
– Proses pemecatan oknum anggota BAIS Johanes harus jelas.
– Proses persidangan sampai dengan tuntutan terakhir keluarga korban.