Bataskota, tabloidbodapost.com – Pdt Alberth Yoku, STh sebagai pendeta Gereja Kristen Injili di Tanah Papua yang masih aktif dan sangat mengenal dan dikenal oleh semua kalangan. Juga menguasai dengan baik keadaan seluas tanah Papua, maka wajar bersama para pendeta GKI yang memenuhi syarat untuk menjabat kembali sebagai Ketua Sinode GKI 2022-2027.
Dalam kesederhanaannya dan pengalamannya secara langsung di medan pelayanan yang berawal 1987 di Klasis Biak Utara jauh, tepatnya Dwar Marur sampai Moos Sansundi. Kemudian sepuluh (10) tahun bekerja tanpa gaji di Klasis Apawer Mamberamo dulu (kini Mamberamo Raya) demikian panjang lebar Pdt Alberth Yoku,STh kepada tim reportase tabloidboddapost.com.
Pendeta Alberth Yoku mengaku, dirinya juga telah melewati jenjang karier pendeta dengan baik yakni menjadi pendeta jemaat, pendeta lingkungan, ketua klasis (1993-1997), sekretaris departemen 1998-2005.
Mantan Wakil Sekretaris Sinode 2006-2011 serta Ketua Sinode 2012-2017 ini lebih jauh menuturkan, pasca dari semua tugas pelayanan baik structural hingga fungsional, saat ini dirinya mendapat tugas baru di klasis Keerom dalam jabatan sebagai Sekretaris Komisi KPKC.
“Ini luar biasa kehambaan pendeta, habis dari Ketua Sinode tetap jadi pendeta yang diatur oleh BPAS dan BPK setelah 5 (lima) tahun jedaah tugas structural, maka layaklah Pendeta Alberth Yoku dipilih lagi sebagai Ketua Sinode BPAS GKI di Tanah Papua 2022-2027 atau jilid II,” ujarnya.
Alberth Yoku bercerita, ketika tahun 2012-2017 dirinya bekerja dengan semangat “membangun dan menata kembali rumah besar GKI di Tanah Papua”. Namun, karena gagasan dan upaya membangun dan mengisi rumah besar tersebut hanya kurang lebih 5 tahun, tentunya masih meninggalkan banyak PR.
Kali ini beliau dengan jujur menyatakan bahwa dirinya belum selesai menata kembali rumah besar ini, maka dirinya siap untuk Ketua BPAS jilid II untuk menata kembali rumah besar Gereja Kristen Injili di Tanah Papua dapat dimulai lagi maka penataan kembali .
“Kalau saya terpilih kembali menjadi Ketua BPAS jilid II pada Sidang Sinode 18 Klasis Waropen, maka saya siap menata kembali rumah besar ini yang kita sebut Gereja Kristen Injili di Tanah Papua dapat dimulai lagi,” kata Yoku. (tim reportase tabloidbodapost.com )
