Ketua Pemuda Saireri Papua Serukan Tidak Terprovokasi

Petrus Kendi bersama Bupati Piter Gusbager.

Border, tabloidbodapost.com – Terkait ancaman dari masyarakat Waris yang disampaikan oleh dua tokoh adat masing-masing Daniel Amo (mantan kepala kampung) dan Gasper May (kepala suku) yang dimuat di media cetak beberapa hari ini, terkait isu mengibarkan Bendera Bintang Kejora pada tanggal 1 Juli 2022 menjadi perhatian dari keluarga besar Pemuda Saireri Papua Kabupaten Keerom.

Ketua Pemuda Saireri Papua Kabupaten Keerom, Petrus Kendi melalui chat singkatnya di group WA Pemuda Saireri, Senin, 26 Juni 2022 menyerukan kepada keluarga besar Sarireri, secara khusus pemudanya agar tidak terpengaruh dengan isu-isu yang provokatif.

Petrus Kendi, Ketua PEMUDA SAIRERI PAPUA CAB. KEEROM.

Petrus Kendi berharap keluarga besar Saireri Keerom tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab dan merugikan setiap pribadi maupun keluarga serta organisasi.

Sebagai warga Saireri di Kabupaten Keerom, kata Petrus Kendi harus tenang dan focus pada kerja-kerja keluarga, baik di lahan kebun maupun di instansi Pemerintahan serta dunia swasta lainnya.

“Diharapkan kepada semua keluarga besar Saireri Keerom agar jangan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab dan merugikan kita sendiri. Tetap tenang dan focus pada kerja-kerja keluarga yang ada,” begitu bunyi seruan Ketua Pemuda Saireri Papua Petrus Kendi.

Sementara itu pada bagian lain Hermanus Iwanggin berpendapat bahwa sebagai keluarga besar Saireri di Kabupaten Keerom, tidak cepat mengambil kesimpulan yang buruk terhadap pernyataan mantan Kepala Kampung PUND atas nama Daniel Amo.

Menurutnya, nada ancaman seperti ini coba dibuka dan dicarikan solusinya, ada apa di balik pernyataan mantan Kepala Kampung ini terhadap rencana isu pengibaran bendera Bintang Kejora.

Melalui chat singkatnya menanggapi seruan dari Ketua Pemuda Saireri Papua, 26 Juni 2022, Hermanus Iwanggin menyarankan agar sebagai tokoh-tokoh muda Saireri bisa bersikap bijak dan membantu mencari solusi terhadap situasi problematic yang ada di daerah ini.

“Saran saya, jangan kita terlalu cepat mengambil kesimpulan dari pernyataan sikap bapak KK PUnd, tetapi cobalah membuka komunikasi  secara seksama dengan beliau agar bisa mendapatkan atau mengetahui  dengan pasti maksud yang sebenarnya,” demikian saran dari Hermanus Iwanggin. (tim survey tabloidbodapost.com/simon)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *