
Border, tabloidbodapost.com – Sejumlah kader partai Golkar Kabupaten Keerom minta untuk yang bukan kader partai Golkar mundur dari jabatan apapun di lembaga politik ini.
Hal ini ditegaskan oleh sejumlah pendiri partai Golkar Kabupaten Keerom yang menilai keterlibatan orang luar yang bukan kader telah menistakan Anggaran Dasar dan misi partai Golkar sudah dilencengkan untuk kepentingan politik individu.
Salah satu pendiri Partai Golkar Keerom, Isak Yunam SH kepada wartawan di Arso mengatakan secara tegas bahwa partisan yang datang dari luar partai dan memimpin di kelembagaan politik ini harus mundur dari jabatan apapun.
Dikatakan, kalau partisan adalah kader Golkar, maka pasti diterima oleh kader lain sebagaimana perintah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga termasuk visi misi partai.
“Saya pendiri partai Golkar di Keerom bersama Herman Yoku, Drs Irwan, Ruben Rumbo Rumbo serta Ronald Apnawas (anak muda) waktu itu (tahun 2003) di Kabupaten Keerom dan kami tidak lihat partisan yang hari ini memimpin kelembagaan Golkar, oleh karena itu baiknya mundur,” tegas Isakh Yunam.
Dikatakan, saat ini sedang dilakukan penertiban di tubuh kelembagaan ini sesuai Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga partai demi mewujudkan visi misi partai untuk Indonesia Maju.
Oleh karena itu menurut Isakh Yunam, penertiban ini tentu harus dilakukan dengan tetap mengacu pada perintah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai untuk mewujudkan visi misi partai sesuai kepentingan bangsa dan negara Indonesia

Mantan Ketua DPRD Kabupaten dari Partai Golkar mengaku sejak tahun 1970an, dirinya sudah menjadi kader Golkar sejak menjabat sebagai kepala kampung di Senggi tahun 1973.
“Sejak itu saya sudah menjadi kader Golkar sampae tahun 1999, saya terpilih sebagai anggora DPRD Kabupaten Jayapura dari partai Golkar hingga tahun 2004,” kata Isakh Yunam.
Isakh Yunam menambahkan berdasarkan perintah Anggaran Dasar maka saat ini ke depan, akan dilakukan penertiban partai, terutama yang bukan kader partai akan dikeluarkan dan bahkan diberhentikan dari jabatan apapun dari kelembagaan politik ini.
Isakh juga menyentil posisi Herman A Yoku yang saat ini memegang mandat sebagai pejabat sementara Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua tentu akan melakukan konsolidasi partai dalam relasinya dengan upaya penertiban tersebut.
Dia menyebut salah satu upaya penertiban ini adalah mengumpulkan kader kader muda partai Golkar seperti Ronald Apnawas dan Hendrik Borotian dan sejumlah jader tua lainnya dalam relasinya pada keikutsertaan sebagai calon kandidat bupati Keerom 2024.
Yunam juga menyebutkan bahwa kontribusi ke partai baik di pusat maupun cabang dan ranting menjadi penting dalam relasinya dengan perhelatan politik didaerah maupun pusat.
“Kalau belum bayar uang mahar partai atau iuran tiap bulan maka pasti penilaian dari kader bahwa partisan hanya cari uang dan jabatan semu di partai,” imbuhnya. (tim liputan/simonb).