Aplikasi SILON KPU Antara Harapan dan Kenyataan

Simon Baab,SE

Oleh Simon Baab, SE

Tahapan pelaksanaan pemilihan bakal calon legislatif 2024 secara nasional telah berakhir sesuai jadwal KPU RI pada tanggal 14 Mei 2023.

Ternyata sampai pada tanggal deadline pengajuan bacaleg party politik tanggal 1-14 Mei 2023 di seluruh Komisi Pemilihan Umum se Indonesia situasi riil yang dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum, utamanya party politik yang mendaftarkan bacalegnya adalah akses ke aplikasi milik Komisi Pemilihan Umum yaitu SILON Aplication mengalami trible eror.

Banyak party yang tidak dapat akses masuk ke aplikasi SILON, karena signal yang fluktuatif atau tiba-tiba putus atau terhenti(close) atau karena padamnya listrik.

Situasi fluktuatifnya atau trible eror signal khususnya aplikasi SILON milik Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia harusnya menjadi catatan penting dalam bahasan program maupun strategi planning lainnya.

Mengingat beban kerja maupun durasi waktu pelaksanaan pesta demokrasi atau pemilihan umum di Indonesia makin dekat dan sangat kompleks problemnya.

Sesugguhnya secara yuridis telah diatur dalam UU Nomor 07 tahun 2023, tetapi jika turunannya diatur lagi di PKPU dan Petunjuk tehnis lainnya, tentu harus memperhatikan ruang yang tadi terkait dengan naik turunnya pesan signal di wilayah tertentu.

Harapan para penyelenggara pesta demokrasi tahun 2024 baik itu Komisi Pemilihan Umum maupun Badan Pengawas Pemilu yang seyogianya menaruh harapan besar agar aplikasi SILON Komisi Pemilihan Umu Republik Indonesia bekerja secara profesional dalam relasinya dengan tahapan – tahapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum bersama party-party politik dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Hal lain adalah, lemahnya sistem penguasaan informasi teknologi dari pengurus partai di daerah tentu menjadi catatan tersendiri.

Fakta dibeberapa daerah di Indonesia khususnya di Papua, problem ini sangat terasa.

Dan sudah tentu pasti diakui oleh penyelenggara pemilu legislatif maupun pemilihan presiden dan kepala daerah.

Menurut hemat saya agar pekerjaan penyelenggaraan pemilu legislatif maupun pilkadadan presiden dapat dilakukan secara profesional dan demokratis serta menjunjung tinggi nilai nilai LUBER( langsung, umum, bebas dan rahasia).

Khusus didaerah daerah yang tingkat trible errornya tinggi, seperti di Papua Pegunungan maupun daerah lain yang tingkat konektivitasnya masih mengalami stagnan( kemunduran) bisa secara manual menggunakan form yang tersedia, asal tidak harus mengurangi syarat yang harus dipenuhi.

Atau kekuatan hukum yang memang melegalkan seseorang yang memenuhi syarat dari pencalonan ini minimal bisa digunakan sehingga tidak harus menggantungkan diri pada aplikasi yang memang secara situasional memungkinkan bisa error.

Menjadi penting dan harus menjadi attensi bagi Komisi Pemikihan Umum, sehingga di zona-zona tertentu di Indonesia harus ada tindakan lain yang memungkinkan tahapan pemilu bisa berlangsung tanpa harus menunggu ketidakpastian.

Nah, bagian itu memang penting, Saya pikir, teman-teman Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia maupun Bawaslu RI mungkin juga bisa berkoordinasi bagian ini, terutama di zona-zona tertentu yang berdampak atau digunakan publik begini tidak dibatasi, sehingga jangan sampai memicu konflik, memicu permasalahan , apalagi kita di wilayah Papua yang tadi disinggung. Kalau di daerah pesisir, tidak mengapa, tetapi kalau di daerah pegunungan, karena hal tersebut, bisa memicu masalah, ya maka konflik besar bisa muncul lagi. Pendapat saya, baik Komisi Pemilihan Umum maupun BAWASLU Republik Indonesia kasih, dapat secara intens membangun komunikasi yang aktif dan menyeluruh ke semua elemen yang ada, baik masyarakat umum maupun pejabat umum lainnya.

Melalui catatan ini, sebagai warga negara yang baik dan bijak kita semua ikut bertanggungjawab dalam menyuarakan kepentingan besar bersama ini untuk suksesnya pelaksanaan Pemilihan Umum secara umum baik situasi dan kondisi tertentu.

Langkah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia yang tanggap akan problem ini dengan memberi layanan bimbingan teknis kepada seluruh staf Komisioner dan tim ITE, sudah menjadi solusi.

Apalagi, jaringan konektivitas sistem Silon Komisi sudah dalam tingkat siap pakai, sudah tentu pasti antara harapan dan kenyataan aplikasi SILON dapa bermanfaat untuk kemajuan besar bangsa dan negara***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *