Aplikasi SILON KPU Diharap Tidak Memunculkan Konflik

Border, tabloidbodapost.com – Ternyata sampai pada tanggal deadline pengajuan bacaleg partai politik tanggal 1-14 Mei 2023 di seluruh Komisi Pemilihan Umum se Indonesia situasi riil yang dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum, utamanya partai politik yang mendaftarkan bacalegnya adalah akses ke aplikasi milik Komisi Pemilihan Umum yaitu SILON Aplication.

Banyak partai yang tidak bisa akses masuk ke aplikasi SILON, karena signal yang fluktuatif atau tiba-tiba putus atau terhenti (close) atau karena padamnya listrik.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Keerom Natalia Yonggom, S.S saat ditemui di ruang kerjanya, menyebutkan situasi fluktuatifnya jaringan signal khususnya aplikasi SILON milik KPU, harusnya menjadi wanti-wanti oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai pelaksana pesta demokrasi atau pemilihan umum di Indonesia.

Dikatakan, meski secara yuridis telah diatur di dalam UU Nomor 07 tahun 2023, tetapi jika turunannya diatur lagi di PKPU dan Petunjuk tehnis lainnya, tentu harus memperhatikan ruang yang tadi terkait dengan naik turunnya pesan signal di wilayah tertentu.

Menurut Natalia, tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum bersama partai-partai politik dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang bisa dilakukan secara manual, tetapi tidak harus mengurangi syarat yang harus dipenuhi.

Atau kekuatan hukum yang memang melegalkan seseorang yang memenuhi syarat dari pencalonan ini minimal bisa digunakan sehingga tidak harus menggantungkan diri pada aplikasi yang memang secara situasional memungkinkan bisa error.

Natalia menambahkan, menjadi penting dan harus menjadi attensi bagi KPU, sehingga di zona-zona terntentu di Indonesia harus ada tindakan lain yang memungkinkan tahapan pemilu bisa berlangsung tanpa harus menunggu ketidakpastian.

“Nah, bagian itu memang penting, Saya pikir, teman-teman KPU RI maupun Bawaslu RI mungkin juga bisa berkoordinasi bagian ini, terutama di zona-zona tertentu yang berdampak atau digunakan publik begini tidak dibatasi, sehingga jangan sampai memicu konflik, memicu permasalahan, apalagi kita di wilayah Papua yang tadi disinggung. Kalau di daerah pesisir, tidak mengapa, tetapi kalau di daerah pegunungan, karena hal tersebut, bisa memicu masalah, ya maka konflik besar bisa muncul lagi. Terima kasih, kawan-kawan sudah bisa mengingatkan sehingga lewat media, kita bisa suarakan. Secara umum baik silon-silon tertentu tetapi ada kemungkinan memperhatikan bahwa jaringan-jaringan ini manusia yang buat jadi kapan saja bisa error juga,” ujar Natalia Yonggom, SS. (timwawancara/simonb).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *