Border, tabloidbodpost.com.- Bantuan sosial untuk kepentingan pendidikan di Kabupaten Keerom melalui kementerian pendidikan dan dikti Republik Indonesia lenyap di Keerom.
Bansos untuk pembangunan sarana pendukung pendidikan berupa bangunan SD(sekolah dasar) tiga(3) kelas dari tahun 2022 dan 2023 lenyap.

Akibatnya proyek pembangunan fasilitas pendukung pendidikan tersebut terbengkalai, alias mangkrak.
Data yang dihimpun di lapangan seperti proyek pembangunan SD (sekolah dasar) 3 kelas atau SD Kecil di kampung Saefen Empatdua Distrik Skanto pekerjaan hanya sampe di pengatapan.
Sementara plesteran, lantai dan pengecatan maupun atap sebagian belum bisa di selesaikan alias mangkrak
Tak hanya di skanto, tetapi di Distrik Arso mengalami hal yang sama.
Dua sekolah dasar tersebut diantaranya SD Kecil 3 Kelas milik Yayasan Pendidikan Kristen(YPK) yang terletak di kampung Bibyosi, kondisinya sangat memprihatinkan. Kontraktor hanya pasang batu stengah, sementara kap bangunan tidak terpasang.
Dua bangunan SD Kecil ini anggarannya bersumber dari bansos kemendikbud tahun 2023, tetapi pekerjaan tidak jalan.
Sementara 11 bangunan SD 3 kelas yang di bangun tahun 2022 di Dusun atau kampung Sawa Nawa juga mengalami nasib serupa.
Bangunan tidak ada pintu dan plesteran tidak ada, termasuk pengecatan, layaknya bangunan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Keerom Stenly Moningka S.Pd,M.MPd membenarkan kalao pihaknya mendapatkan program dari kementerian pendidikan RI dalam bentuk pembangunan gedung sekolah baru.
“ya, tahun 2022 kami dapat bantuan dari kementerian 1 bangunan sekolah yang kami bangun di sawa nawa distrik arso,”kata Stenly.
Dikatakan bangunan unit sekolah baru tersebut hanya 3 kelas sesuai kebutuhan atau sesuai jumlah siswa atau murid yang ada.
Meski demikian,Stenly tidak membantah kalao pembangunan beberapa unit sekolah baru yang sumber dananya bersumber dari kementerian pendidikan tinggi tersebut mengalami kendala.
Sementara itu dari pantauan tim survei pembangunan bangunan unit sekolah baru yang ada di Kabupaten Keerom sebagai salah satu lokasi prioritas(lokpri) atau kawasan perbatasan tentunya patut menjadi perhatian bersama.
Pasalnya 2 unit sekolah baru yang dibangun tahun 2023, di lokasi yang berbeda di Keerom (kampung saefenempatdua dan kampung bibyosi Distrik Arso dan Skanto) nampaknya mangkrak alias tak diselesaika.
Plt Kepala Kampung Saefen empatdua yang dikonfirmasi seputar pembangunan 1 unit sekolah baru dari tahun 2023 di kampung segenempatdua mengakui pekerjaannya telah terhenti sejak Desember 2023.
“tidak ada perkembangan baru, kondisinya seperti foto saya kirim itu,”katanya.
Berbeda dengan kondisi fisik bangunan unit sekolah baru SD YPK PETRA Bibyosi yang dibangun di kampung Bibyosi yang terlihat hanya pada pembangunan fondasi dan pemasangan batu telah sampai stengah batu.
Sedangkan kap dan seng tidak dikerjakan termasuk seluruh bangunan 3 jnit kelas itu.
Sumber tabloidbodapost.com di PSW YPK Keerom merasa heran karena 3 ruang kelas ini mendapat bantuan dana bansos dari kementerian pendidikan RI dan dana jelas, tetapi pembangunan 3 unit kelas ini tidak selesai.

“kita heran saja, sumber dananya jelas dari kementerian pendidikan tapi kenapa bangunan tudak diselesaikan,”herannya. (timsurvey/simonb).