Dari Acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Baru Jemaat GKI “Antiokhia”Yuwanain

Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja baru jemaat GKI Antiokhia Yuwanain.

“Rumah Ibadah Kristen Terbesar di Keerom Seluas 20 X 30 Meter”

Pembangunan Rumah Tuhan sebagai bagian dari kebutuhan mental spiritual sudah menjadi amanah Alkitabiah serta peraturan dan ketetapan-ketetapan lainnya.

Sebelum peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Baru Jemaat GKI  Antiokhia Minggu,2 Oktober 2022, diawali dengan Ibadah Minggu pagi yang di pimpin oleh Pdt Lambert Sarwuna STh.

Dalam pembacaan yang dipilih atau ditetapkan oleh Sinode GKI di Tanah Papua yaitu “Daniel 2 : 20 – 23 dengan tema “Allah Sumber Hikmat dan Kekuatan”

Peletakan batu pertama ini dilakukan oleh beberapa komponen diantaranya BPK Klasis Keerom yang diwakili oleh Pnt. Piet Sanggamele , Pemerintah Daerah  diwakili oleh Bupati Keerom Piter Gusbager,S.Hut,MUP didampingi Sekretaris Daerah Trisiswanda Indra .SPt, sementara batu adat diletakkan oleh Marinus Isagi tokoh LMA Keerom, batu kerukunan diletakkan oleh anggota FKUB Keerom yang diwakili oleh Pdt.Christ Aba,STh,M.Th, sementara batu jemaat diletakkan oleh Pdt.George Rahantoknam,STh,MTh sebagai Ketua Majelis Jemaat GKI Antiokhia.

Dari seluruh rangkaian batu,batu giat membangun diletakkan oleh Ketua Panitia Binsyowi Yunitje Rumbekwan,SKm atau Ibu Rawar.

Selanjutnya caremoni mengisi kas panitia, menu makan sumbang dan lelang hasil bumi atau kebun warga jemaat dipandu oleh Pdt Chris Aba,STh,MTh

Selain Christ, kesempatan acara lelang ini pontan Sekda Keerom didaulat untuk memandu lelang yang ditujukan pada pimpinan OPD.

Sekda sendiri menyumbang uang sebesar Rp  100.000.000. Ini juga sebagai bagian dari pribadi dan keluarga.

Sebagai info, Sekda Keerom sementara juga jadi anggota Jemaat GKI ANTIOKHIA Yuwanain.

Ketua Klasis GKI Keerom Pdt Frans Mambrasar,STh,MM yang diwakili Pnt Piet Hein Sanggamele dalam sambutannya mengatakan kekuatan jumlah anggota jemaat yang ada, tetap giat bekerja.

Dirinya juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang terus memberi dukungan kepada jemaat-jemaat GKI  di Klasis Keerom.

“persekutuan dan kebersamaan anggota jemaat menjadi modal utama dalam membangun rumah Tuhan”imbuhnya.

Ditempat yang sama Bupati Piter Gusbager,S.Hut,MUP yang hadir bersama Sekretaris Daerah serta para pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Keerom berkesempatan menyerahkan bantuan kepada panitia senilai Rp 500.000.000.(lima ratus juta rpiah).

Secara simbolis Bupati langsung menyerahkan nominal sebesar Rp 100.000.000 kepada panitia disaksikan Sekretaris Daerah dan Ketua Jemaat serta hadirin lainnya.

Bupati  pada kesempatan itu salut dengan seorang perempuan yang bisa menjadi Ketua Panitia.

“saya bangga karena hadir di jemaat ini dalam momentum peletakan batu pembangunan Rumah Tuhan,”imbuhnya.

Menurut Bupati, Arso 2  merupakan episentrum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Keerom, sehingga pembangunan rumah ibadah untuk memanusiakan manusia untuk sebuah pertumbuhan iman menjadi penting dalam relasinya dengan pertumbuhan ekonomi. Jumlah 400 KK kata Piter, jangan dipandang minoritas tetapi bagaimana menjadi kekuatan ekonomi Jemaat dan kekuatan ekonomi daerah ini.

“ tower tidak boleh tinggi,dan bikin ribut,tetapi bagaimana GKI menjadi Gereja Reformis untuk menginjili Gereja  di Keerom”kelakarnya.

Bupati menambahkan, meski demikian, Pemerintah   Daerah tetap memberikan perhatian termasuk pimpinan SKPD. “Hari ini peletakan batu pertama, selanjutnya langsung bekerja, jangan pulang dan kastinggal pekerjaan,”kata Piter mewanti wanti.

 Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Jemaat GKI “ANTIOKHIA” Yunitje Rumbekwan,S.Km berharap dengan acara peletakan batu pertama yang dilakukan hari ini menjadi modal iman untuk menggiatkan dan menggerakkan pekerjaan pembangunan ini bersama panitia dan seluruh jemaat Tuhan.Dasar Alkitab,Tata Gereja GKI,Hasil Sidang Jemaat 2021. Kilas balik 1985,trans ada 7 kk,jumlahnya 23 jiwa. Sejarahnya gitu.Khatolik dan lain2 ikut ibadah 1986. Terlepas. Paulus Dok V jadi jemast pembina.1998 bRu mulai bangun..KK 19 ,tidak aktif.Yang aktif. 2007 November,baru selesai. Dari 1975 123 Kk;400 orang jiwa. 25 tahun mendatang 1500 Kk dan bla bla. Biaya 5 milyar lebih. Swadaya jemaat diperkirakan 1 M lebih. Donator 3 milyar lebih .

“dari aksi lelang plus bantuan dari Bupati pada acara peletakan batu pertama ini Panitia berhasil meraup dana sebesar Rp 1 milyar lebih,” ujarnya. (timliputan/simonb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *