Yusak Apnawas, SH: “Pemerintah Harus Mitra Pengusaha OAP”
Border, tabloidbodapost.com – Ketua Gabungan Penguasaha Nasional Seluruh Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Keerom, Yusak Apnawas, SH meminta Pemerintah Daerah maupun Pusat untuk menjadi mitra dengan pengusaha OAP.

“Saya minta Pemerintah menjadi mitra bagi pengusaha Orang Asli Papua, karena apapun anggaran yang besar, tetapi jika tidak ada orang yang menjadi pengguna pemberi pekerjaan, kan sia-sia juga,” pinta Yusak Apnawas SH usai giat BINTEK Pelatihan Gabungan Pengusaha Nasional Seluruh Indonesia Kabupaten Keerom yang digelar di Gedung Pramuka,30 November 2022.
Dikatakan, pengusaha Orang Asli Papua yang tergabung dalam asosiasi pengusaha Nasional Indonesia atau GAPENSI, yang tengah mengikuti giat BINTEK, dipandang cakap dan mampu untuk pada akhirnya akan menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai komptensinya.

Menurut Yusak, GAPENSI sebagai asosiasi yang membawahi seluruh pengusaha Indonesia, termasuk Orang Asli Papua, tentunya juga mempunyai performance dan management yang terukur.
Salah satunya adalah GAPENSI memberikan training dan pelatihan kepada pengusaha OAP yang terdiri dari Direktur maupun staf untuk dapat mengikuti BINTEK dengan harapan sesudah training ini terjadi peningkatan dalam bagaimana bangun konstruksi sipil dapat dilakukan.
“pelatihan ini dimaksudkan untuk bagaimana membobot pengusaha OAP terhadap suatu bangunan kontruksi sipil dapat dikerjakan. Di samping itu diberikan sertifikat setelah mengikuti test atau ujian kelulusan,” ujar Yusak Apnawas, SH.
Katanya, bintek ini selain memberi pengetahuan dan pemahaman kepada pengusaha lokal (OAP) terhadap pekerjaan, sertifikat yang diberikan juga untuk membuktikan kepada pihak pemberi pekerjaan bahwa pemegang sertifikat adalah pribadi yang paham terhadap pekerjaan konstruksi sipil.


Yusak akui, Bintek seperti ini dapat menuntun pengusaha memperoleh sertifikat dan paham akan kharakteristik sebuah pekerjaan dan mampu mengerjakannya.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Keerom ini lebih jauh menuturkan GAPENSI sebagai asosiasi untuk pengusaha, tentunya GAPENSI tidak hanya memikirkan diri sendiri, melainkan terus bergiat membangun konsolidasi melalui giat training, bintek supaya para pengusaha, baik pimpinan perusahaan maupun staf punya keahlian pada bidang tertentu.
Yusak juga menyinggung bintek ini tidak sekedar dilakukan oleh GAPENSI, melainkan bagaimana menyiapkan tenaga-tenaga yang siap bekerja mendampingi dana desa maupun program bhakti lainnnya.
“Intinya asal jangan ada temuan dari BPK atau KPK terhadap penyaluran dana di kampung-kampung yang kedapatan tidak menggunakan tenaga trampil secara maksimal,” ujarnya. (tim liputan/simonb)