Border, tabloidbodapost.com – Ratusan mahasiswa Keerom minta Pemerintah Daerah serius menangani pembayaran biaya SPP atau bantuan beasiswa yang berasal dari dana Otsus untuk orang asli Papua.
Ketua Forum Generasi Peduli Mahasiswa Anak Asli Keerom, Boaz Waas mengatakan pihaknya minta Pemerintah Daerah melalui Bupati agar memberi penjelasan yang terbuka terkait dengan penundaan dan perlambatan pembayaran SPP dari anak-anak asli Keerom.
Menurutnya dengan ketidakseriusan Pemerintah Daerah dalam menangani pembayaran beasiswa pada ratusan mahasiswa yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi di lokal Papua, Indonesia dan luar negeri, sesungguhnya sangat berpengaruh terhadap proses pendaftaran semester baru.
Simpelnya, kata Boaz ada kampus yang sudah tutup pendaftaran, ada yang masih toleransi, namun sampai kapan biaya SPP dapat dibayarkan.
“Ada kampus yang sudah menutup aplikasi pembayaran SPP, sehingga mahasiswa kesulitan. Sudah tentu pasti cuti kuliah atau bisa jadi drop-out,” imbuhnya.
Oleh karena itu kata Boaz persoalan ini kami mohon penjelasan secara terbuka kepada pemerintah daerah melalui Bupati dalam aksi damai hari ini.
Namun, Bupati dan pejabat lainnya tidak ada di tempat, sehingga besar kemungkinan masalah pembayaran pasti terkatung katung.
“Kami berharap, hari ini bupati dan pejabat lainnya ada ditempat untuk kami menyampaikan persoalan ini secara terbuka dan Pemerintah Daerah melalui Bupati juga harus memberi penjelasan secara terbuka kepada semua pihak,” (timliputan/rahayu)