Bataskota tabloidbodapost.com.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua secara resmi menetapkan Matius Derek Fakhiri, S.IK dan Aryoko A. F. Rumaropen, SP, M.ENG sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih 2025 pasca Putusan Mahkamah Konstitusi, Jumat 20 September 2025.
Usai penetapan KPU, kepada wartawan di Media Centre KPU Gubernur terpilih Matius Fakhiri didampingi Aryoko Rumaropen dan tim menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang berada di Tabi Saireri.
“Kami bersama 16 partai politik dan kekuarga besar dari tujuh wilayah adat menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh masyarrakat Papua yang sejak awal tahun 2024 hingga putusan MK pada September 2025 mampu menjaga kedamaian dan ketentraman Pemilukada di Papua,“ kata Matius Fakhiri yang didampingi Aryoko Rumaropen dan tim.
Matius Fakhiri menegaskan perbedaan pilihan dalam politik itu biasa dan bukan dijadikan alasan untuk bertikai.
Dengan mengusung tagline “kasih menembus perbedaan” dirinya berharap Papua bisa menjadi perekat persaudaraan sekaligus barometer pembangunan dan pendidikan di tanah Papua.
Menurutnya kontestasi politik sudah selesai, sehingga semua pihak dapat menghormati putusan Mahkama Konstitusi.
“Kontestasi politik sudah selesai. Mari kita hormati putusan MK. Saya selalu ingatkan para pendukung saya, kalau menang jangan menyakiti orang lain. Mari saling merangkul, saling menghibur dan bersama membangun Papua,” ujar mantan Kapolda Papua ini.
Matius juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara pemilukada termasuk PSU yang dipandangnya profesional baik Komisi Pemilihan Umum maupun Bawaslu yang menurutnya telah bekerja maksimal meski tidak luput dari kekurangan.
“Kami hormati kerja keras dari penyelenggara yang sudah profesional. Kami juga memohon maaf jika ada pelayanan yang tidak bisa dibangun oleh dirinya bersama Aryoko semata melainkan kerjasama seluruh masyarakat Provinsi Papua,” tandasnya.
Matius maupun Aryoko membuka diri kepada siapa saja, secara khusus rival beratnya pada Pilkada maupun PSU 2025.
Dirinya sudah beberapa waktu lalu menyampaikan kepada publik khususnya Tomi Mano, bahwa dirinya akan membangun komunikasi dengan beliau dalam relasinya dengan pembangunan Papua masa depan.
“Saya sudah sampaikan beberapa waktu lalu, saya akan mengkomunikasikan untuk bertemu dengan saudara saya bapak Tomi Mano dan kakak Constan Karma bagaimana kita bicara selaku saudara untuk bagaimana melihat Papua ini ke depan,” kata Fakhiri.
Dirinya juga mohon maaf kepada semua pihak, khususnya masyarakat yang mencintai dan mendukung saudara Benhur Tomi Mano dan Constan Karma.
“Jika ada tutur kata, ada sikap dari pendukung setia saya, dari keluarga besar saya dan partai politik pendukung saya, kami mewakili semua menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan baik di sengaja maupun tidak di sengaja. Sebagai manusia biasa, tentu kami tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya bersama Aryoko menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya kepada semua pihak,” kata Matius.
Matius dan Aryoko juga mengajak semua pihak untuk bersama sama bergandeng tangan membangun dan memajukan Provinsi Papua agar bisa menjadi contoh bagi semua provinsi yang lahir di tanah Papua ini.
“Papua ini tidak bisa di bangun hanya oleh kami. Saya akan berkomunikasi dengan pak Tomi Mano dan kakak Constan Karma sebagai saudara untuk melihat bersama arah pembangunan Papua ke depan. Saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pendukung bapak Tomi Mano dan Constan Karma.Jika ada kata atau sikap yang menyinggung selama proses politik yang sudah usai kemaren,” tegas Fakhiri.
Di akhir pernyataan pers Matius dan Aryoko di Media Centre KPU, kedua Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ini menekankan pentingnya persatuan ditengah keberagaman di Papua.
“Berapapun jumlah provinsi atau kabupaten di tanah Papua, kita tetap satu sebagai anak-anak Papua. Perbedaan harus menjadi kekuatan untuk membangun provinsi yang kita cintai,” kata Matius Fakhiri yang didampingi Aryoko Rumaropen bersama tim pemenangan. (timliputan boda/simonbaab)