Partai Nasdem Siapkan Perusahaan untuk Jadi Offtaker Tanaman Kedelai di Keerom

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NASDEM, H. SOLEMAN HAMZAH saat meninjau lahan pertanian tanaman kedelai di Dusun Yawarub seluas 50Ha.

Border, tabloidbodapost.com – Partai Nasional Demokrasi (NASDEM) siap jadi offtaker atau pembeli komoditi kedelai hasil petani Keerom.

Demikian dikatakan H. Soleman Hamzah usai membuka acara Bintek Tanaman Pangan Kedelai di Hotel Grand Arso, Rabu 28 September 2022.

H. Soleman Hamzah didampingi Ass. III Setda Kab. Keerom Dra Yohana Waas, MM saat membuka Acara Bimtek Tanaman Kedelai di Hotel Grand Arso Kab. Keerom.

Kepada Boda Post, H. Soleman Hamzah mengatakan langkah ini dilakukan oleh partai Nasdem untuk meminimalisir tindakan tengkulak yang kerap kali membeli dengan harga rendah.

Menurut Soleman Hamzah segmen pasar dari komoditi kedelai tidak bisa dibiarkan liar begitu saja.

Karena bisa saja jatuh ke tangan para tengkulak yang melihat peluang harga yang tinggi dengan komoditas yang tersedia di pasar lalu memainkan harga.

Jika itu yang terjadi, kata Hamzah maka sudah tentu pasti merugikan petani dan semangat mengembangkan komoditi ini pasti menurun.

Atau petani sudah tidak bersemangat dan bergairah untuk menanam kedelai karena di bawah harga nasional.

Oleh karena itu, untuk mempertahankan harga nasional di kalangan petani, perusahaan siap ambil atau beli dari petani.

“Kita siap jadi offtaker atau pembeli hasil petani khususnya komoditi  tanaman kedelai,” kata Soleman Hamzah Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem.

Haji Soleman Hamzah saat diwawancarai oleh wartawan.

Menurut Pak Haji, pihaknya sudah menghitung sebisa mungkin kebutuhan bernilai ini terlayani di seluruh Papua.

Tentunya kata Pak Haji, lahan yang disediakan juga harus sepadan dengan kuota yang telah ditetapkan untuk ditanam oleh petani yang hasilnya diambil alih oleh partai Nasdem dalam pembeliannya.

“Ini taktik untuk menutup peluang tengkulak. Ini juga dilakukan, sekali lagi untuk menyemangati petani yang dulunya tak bersemangat karena harga pasar selalu rendah atau di bawah harga nasional. Dan itu kita rubah karena di depan mata petani harga menjanjikan, sehingga harga petani dan pembeli pertama tetap stabil,” imbuhnya.

Menyinggung soal ketersediaan lahan di Keerom untuk komoditi tanaman kedelai, Anggota DPR RI Dapil Papua ini menyebutkan bahwa khusus Kabupaten Keerom, pihaknya membutuhkan lahan sekitar 3000-5000 Ha.

Namun lahan yang hari ini baru terbakar atau tersedia untuk penanaman komoditi tanaman kedelai baru seluas 50Ha.

Berharap Pemerintah Daerah mengalokasikan lahan yang sudah disebutkan di atas untuk kebutuhan tanaman kedelai.

Karena di samping komoditi unggulan jagung yang saat ini menjadi andalan di Kabupaten Keerom, komoditi tanaman kedelai juga harus didorong untuk sama sama bersinergi di tengah 2 komoditi ini lagi secara nasional dibutuhkan untuk kecukupan pangan nasional kita, apalagi tanaman kedelai ini sangat cocok di Keerom karena tanahnya subur. (tim liputan/simonb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *