Servo Tuamis : Pelayanan Jalan Ditempat
border, tabloidbodapost.com – Tepat 3 Maret Tahun 2022 merupakan 1 Tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Keerom Piter Gusbager- Wahfir Kosasih. Hanya saja dari pandangan masyarakat baik itu masyarakat adat Keerom maupun transmigrasi, selama satu tahun menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Keerom Tahun 2021 lalu roda pemerintahan hingga pembangunan jalan ditempat.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Adat Keerom (DAK) Servo Tuamis kepada wartawan saat ditemui dikediamanya Arso Kota, Jumat (4/3).
“ kami dari masyarakat adat Keerom melihat bahwa 1 Tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Keerom Piter Gusbager- Wahfir Kosasih jalan ditempat. Beliau belum berbuat apa- apa. Yang ada terjadi masalah saja,”tegas Servo Tuamis.
Servo Tuamis mengatakan, perjalanan Piter- Wahfir memimpin Kabupaten Keerom ditahun 2021 lalu tidak ada sama sekali, baik itu pembangunan, pendidikan, kesehatan maupun peningkatan ekonomi masyarakat.
Sehingga dewan adata Keerom menilai 1 tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kab Keerom Tahun 2021 jalan dtempat.
“ bisa dilihat saja jalan dimana- mana rusak tidak diperbaiki, padahal factor utama kebutuhan masyarakat jalan. Ekonomi masyarakat tidak berjalan. Kalau begini terus masyarakat yang menjadi korban,”bebernya.
Ditambahkan, Dewan Adat Keerom juga sangat menyangkan sikap Bupati Keerom yang tertutup untuk masyarakat adat Keerom maupun nusa bangsa yang ada di Keerom untuk bertemu.
“ mau ketemu Bupati di kantor saja, pintu tertutup rapat, di kediamanpun pintu tertutup mati. Komunikasi tidak bisa. Seorang Bupati harus buka diri untuk siapa saja, yang kami lihat hanya orang- orang tertentu saja yang sering ketemu. Jangankan masyarakat sulit untuk ketemu Bupati pengawai saja tidak bisa ketemui Bupati Keerom,”lanjut Servo.
Untuk itu Dewan Adat Keerom mengharapkan Bupati Keerom melayani masyarakat dengan baik kerana menjadi Bupati masyarakat yang memilih sehingga Bupati Keerom harus melayani masyarakat. “ tanpa masyarakat Bupati tidak bisa berbuat apa- apa. Mudah- mudahan di Tahun 2022 ini terjadi perubahan sesuia harapan masyarakat diwilayah Kabupaten Keerom,”tutup Servo Tuamis.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Adat Keerom, Isack Yunam,SH minta kepada Bupati agar tahun ini harus membuka diri untuk menerima semua pihak.
“saya minta anak Bupati untuk buka diri dan menerima semua orang tanpa memandang muka, sehingga Bupati juga bisa diterima dihati setiap masyarakat yang ada di Kabupaten Keerom,” ujarnya.
Menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Keerom ini, sejarah pendirian Kabupaten ini sudah banyak disampaikan melalui kilas balik saat hari jadi Kabupaten Keerom tanggal 12 April.
Dikatakan, setiap Pemerintahan wajib juga harus paham benar bahwa pekerjaan besar di Kabupaten Keerom adalah tidak boleh ada sikap egois, amarah, dengki dan dendam politik yang dibawa masuk kedalam system pemerintahan yang ada, termasuk layanan layanan lainnya.
“kabupaten ini kita bangun diatas tulang belulang akibat situasi DOM waktu itu sehingga mari kita bangun dengan baik dan damai, antara pihak adat, gereja dan pemerintah,” imbunya.
Data yang dihimpun tim liputan tabloidbodapost.com terkait hari keberuntungan Bupati dan Wakil Bupati Keerom dengan pengambilan sumpah dan janji serta pelantikannya, tak semeriah acara ceremony lainnya seperti biasanya.
Ungkapan syukur dilakukan secara sederhana oleh Bupati dan Wakil Bupati di ruang kerja Bupati. Sore dan malam harinya dilakukan masing-masing di kediaman. (tim liputan tabloidbodapost.com)