Border, tabloidbodapost.com – publik keerom menangis. Pasalnya sosok pemimpin berkharakter tegas dan berjiwa birokrasi di bidang pemerintahan Doren Wakerkwa, kini telah pergi untuk selamanya.
Mantan careteker Bupati Keerom tahun 2015 yang saat ini menyatakan diri ingin kembali menjadi pemimpin di Keerom melalui percaturan politik Pilkada 2024, tanggal 6 November 2923 menghembuskan nafas terakhirnya di RS TIOM setelah mengalami sesak nafas.

Komitmen almarhum untuk maju di Keerom merupakan panggilan hati setelah pernah menjabat sebagai careteker di Kabupaten Keerom (2015)selama kurang lebih 6 bulan dan membijaki kenaikkan tunjangan seluruh ASN sebagai wujud dari mensejahterakan aparat sipil negara yang setiap saat melayani masyarakat dan urusan pemerintahan.
Kini, sosok Doren Wakerkwa, mantan lulusan SMA YPK Ridge Biak tahun 1987 dan Unsrat Manado yang dikenal tegas dan pemberani ini pergi untuk selamanya ke rumah Bapa di Sorga.
Asisten I Serta Provinsi Papua kurang lebih 10 (sepuluh) tahun dan 4 (empat) kali menjabat sebagai careteker di beberapa kabupaten semuanya hanyalah kenangan dan memori yang tak terlupakan.
Cerita tanggal 6 November 2023 sontak saja membuat publik Keerom terdiam membisu dan menangis. Bahkan ribuan ASN yang memilih mangkir atau absen dari rutinitasnya 2 tahun terakhir ini seolah tak percaya. Sosok pemimpin yang memperhatikan nasib pegawai dan keluarga serta cakupan wilayah kerja tiba tiba hengkang dari tempat kerja.
Tak ada ucapan belasungkawa dan bendera setengah tiang yang terlihat sebagai rasa hormat dari Pemerintahan Keerom atas jasa jasanya meski hanya 6 bulan memimpin Keerom.
Meski demikian, kesedihan dan rasa kehilangan terhadap sosok Doren tak dapat disembunyikan dan dipendam oleh publik Keerom yang mengungkapkan kesedihan dan rasa kehilangannya secara terpisah kepada tim liputan tabloidbodapost.com di Keerom, Senin 6 November 2023 lalu.
Seperti yang diungkap oleh Edison Debem, wiraswata muda dan pekerja keras Kampung Umuaif Distrik Web kepada tabloidbodapost.com.
Edison memang tidak terlalu dekat dengan sosok almarhum, tetapi dari cerita yang ia dengar tentang almarhum menuntunnya pada penginsyafan akan siapa itu Doren Wakerkwa.
“saya tidak begitu dekat dan tahu siapa itu beliau, tetapi dari cerita yang saya dengar, beliau orang yang tegas dan berwibawa serta mengatur birokrasi pemerintahan menjadi baik,” tutur Edison.
Olehnya ketika beliau (almarhum,red) menobatkan diri menjadi calon Bupati di Keerom Tahun 2024, publik Keerom menyambung untuk merombak dan memajukan daerah ini.
Menurut Edison, Kabupaten Keerom yang terus tertinggal pembangunannya dari perspektif birokrasi pemerintahan membutuhkan sosok seperti almarhum untuk melakukan terobosan, apalagi punya base birokrasi pemerintahan di tingkat Provinsi dan kabupaten yang pernah jabat sebagai penjabat Bupati.
Kepergiannya ini benar benar mematahkan semangat dan harapan seluruh publik Keerom tatkala menyaksikan dan mendengar sendiri dari mulut beliau bagaimana gaya membangun pemerintahan hingga civil society.
“tidak ada sosok seperti beliau yang punya kekuatan modal dan kecerdasan membaharui pemerintahan dan daerah, kalaupun anak anak asli Keerom, mungkin mantan Sekretaris Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alfian, ASN Keerom yang pernah merasakan langsung kebijakan 6 bulan yang dilakukan oleh almarhum, meskipun statusnya masih pegawai rendahan.
“banyak ASN Keerom dan keluarganya sangat merasakan apa yang pernah beliau bijaki yaitu menaikkan tunjangan, tetapi setelah itu sampai sekarang justru dimatikan,” ungkapnya.
Berbeda dengan Sigalingging, mantan karyawan PTPN Kebun Arso yang merasa sosok seperti almarhum patut dimiliki oleh Keerom dalam merombak pemerintahan dalam relasinya dengan performa dan peningkatan kinerja serta kesejahteraan pegawai dan pemenuhan hak hak warga masyarakat.
Sigalingging yang seharian bekerja di ladang Tuhan sebagai majelis gereja, tidak menyangka kalau almarhum secepat itu dipanggil Tuhan.
Menurut Sigalinggin, sosok Doren merupakan hamba di bidang agama yang tidak membedakan agama agama.
Buktinya kata Sigalingging beliau banyak membantu Gereja, Mesjid walaupun beliau menjabat sebagai penjabat bupati di daerah lain atau menjabat asisten I bidang pemerintahan setda Provinsi Papua.
“perhatian dan dukungan itulah beliau juga hendak membantu pembangunan bangunan di jemaat kami, tetapi komitmennya belum terkabulkan, beliau sudah dipanggil Tuhan,” kata Sigalingging. ‘SELAMAT JALAN MANTAN CARETEKER BUPATI KEEROM TAHUN 2015 DOREN WAKERKWA,SH,MH KE RUMAH BAPA DI SORGA”