Spanduk Pemalangan Kantor Badan Perbatasan Provinsi Akhirnya Diturunkan

Tampak spanduk di pagar pintu masuk kantor yang sudah dilepas.

bataskota, tabloidbodapost.com.- Spanduk pemalangan pintu masuk kantor Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, akhirnya diturunkan atau dilepas.

Pejabat baru Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Joko Wabiager,SE,M.Si akan perbatasan asal Kabupaten Keerom mengatakan sejak spanduk pemalangan yang menutup pintu pagar masuk ke kantor sudah dilepas dan yang tergantung di lantai dua (II) pun sudah dilepas alias dibuka.

Dikatakan, sikap gentlemen dari stafnya yang memalang dan membuka atau melepaskan spanduk tersebut, patut diberi apresiasi dan perhatian dalam pelayanan ke depan.

“Staf sudah melepaskannya dan sudah tidak nampak lagi, baik yang di pintu masuk pagar maupun yang digantung di lantai 2,” kata Joko Wabiager.

Anak Arso Kabupaten Keerom-Papua pemilik marga-marga asli perbatasan RI-Papua Nugini tepatnya di Workwana ini lebih jauh menjelaskan dirinya tetap melaksanakan tugas sebagaimana SK dan arahan dari Sekretaris Daerah Provinsi Papua sebagai jenderalnya ASN di Lingkungan Provinsi Papua.

Joko Wabiager, SE,M.Si, PLT Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua

Menurutnya, meski situasi internal kantor ada pro kontra, tetapi itulah dinamika berdemokrasi dan berbirokrasi, sehingga apa yang sudah menjadi kebijakan dan ketentuan dari atasan, bawahan harus mematuhi dan mentaatinya.

Ditambahkannya, sistem di republik ini mensyaratkan seperti itu, sehingga kalau seorang bawahan tidak melaksanakan tugas atau kewajiban tidak dilakukan secara baik, maka pasti ada sanksi atau teguran yang berimplikasi pada hak dan kewajiban seorang ASN,

Meski bathin dan fisiknya sempat mendapat perlawanan dari stafnya, namun lagi-lagi dirinya belajar untuk mengampuni dan memaafkan, sebagaimana yang telah diajarkan oleh seorang Presiden Jokowi.

“Saya dibikin sakit hati dengan kata-kata dan tuduhan, tetapi saya juga belajar dari seorang Presiden RI Joko Widodo untuk selalu belajar merendah dan memaafkan serta mengampuni, karena justru ada bawahan, baru ada atasan, sehingga semua sinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan tugas negara dengan baik,” ungkap Joko Wabiager, SE,M.Si

Joko menambahkan, pejabat lamapun menunjukkan sikap koperatif, meski sejak awal kaget mendengar berita tentang dirinya digantikan dengan pejabat baru, tetapi pada akhirnya sosok Suzana Wanggai yang selalu menjadi panutan bagi semua pejabat perbatasan, baik di Provinsi Papua maupun pejabat di Jakarta ikhlas menerima semua yang telah diatur oleh atasan yaitu Gubernur.

“Antara saya dengan pejabat lama pasti saling berkoordinasi dan berkolaborasi soal layanan dan penanganan masalah perbatasan,” ujar Joko Wabiager, anak perbatasan RI-PNG asal Keerom yang untuk pertama kali dipercayakan Gubernur untuk menjadi pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua. (tim liputan/simonb)   

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *